Breaking News
Beranda » Asbabun Nuzul Vonis Neraka Abu Lahab

Asbabun Nuzul Vonis Neraka Abu Lahab

Ayosuroboyo | Mengapa di surat al-Lahab isinya adalah vonis masuk neraka terhadap Abu Lahab, padahal Abu Lahab masih hidup ? Bukankah dia masih bisa bertobat sebelum kematiannya ?

Karikatur Abu Lahab
Karikatur Abu Lahab

Efek narasi pemaknaan secara tradisi ulama-ulama Zaman dulu –  Terlihat seolah jalan taubat sudah tertutup. Padahal Allah Maha Penerima Taubat.

Kita lihat Efek Narasi Ulama-ulama ahli hadis (menurut ulama-ulama pengikutnya) – klaim asal muasal surat ini adalah sebagai berikut :

Asbabun Nuzul surat Al Lahab diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam shahih-nya. Dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam naik ke bukit Shafa, mengumpulkan orang-orang Quraisy lalu menyeru mereka.

أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَخْبَرْتُكُمْ أَنَّ الْعَدُوَّ يُصَبِّحُكُمْ أَوْ يُمَسِّيكُمْ أَمَا كُنْتُمْ تُصَدِّقُونِى

“Bagaimana pendapat kalian jika aku sampaikan kepada kalian bahwa musuh akan menyerang di pagi hari atau petang hari, apakah kalian percaya?”

Mereka menjawab, “kami percaya.” Lalu Rasulullah mengatakan,

فَإِنِّى نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَىْ عَذَابٍ شَدِيدٍ

“Maka sesungguhnya aku memperingatkan kepada kalian akan datangnya adzab yang keras.”

Tiba-tiba Abu Lahab menyela, “tabbal laka alihaadzaa. Celakalah kamu ini, karena inikah engkau mengumpulkan kami?”

Maka Allah pun menurunkan Surat Al Lahab.

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ

Binasalah kedua tangan Abu lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.. (hingga akhir surat).

Pada asbabun nuzul ini sang istri tidak ikut andil. Tapi Ia tetap kena celaka dalam ayat ke 4 dan 5.

وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ

Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.

Abu Lahab baru berkata seperti itu langsung turun ayat. Istrinya gak berbuat apa-apa juga dapat vonis serupa. Apa ada yang salah dengan Allah Sang Maha Pengasih dan Penyayang, atau ada yang salah dengan asbabun nuzul ini ?

Baca berita lainya klik disini
Baca berita lainya klik disini

Fir’aun lebih dahsyat kejahatannya daripada tindakan Abu lahab di asbabun nuzul tadi. Namun Musa dan Harun berulang kali datang kepadanya untuk mengingatkan. Qarun lebih kaya daripada Abu Lahab, tapi Musa juga hadir beberapa kali sebelum ada keputusan dari Allah. Nuh, Saleh, Ibrahim dan para Rasul lain, mereka berulang kali mengingatkan ke kaumnya sebelum datang ketentuan. Lah ini baru bicara sepotong kalimat langsung dapat celaka.

Apa ada yang salah dengan Allah Sang Maha Pengasih dan Penyayang, atau ada yang salah dengan asbabun nuzul ini ?

Istrinya bahkan tak terlibat di asbabun nuzul, tapi langsung kena hantam. Oleh karena itu untuk justifikasi tentang si istri, dibuatlah asbabun nuzul versi lain yang melibatkan peran si istri.

Dapatkan Promonya klik disini
Dapatkan promonya klik disini

Al-‘Aufi berkata dari ‘Athiyyah al-Jadali, adh-Dhahak dan Ibnu Zaid, “Istri Abu Lahab menaruh duri di jalan yang dilalui Rasulullah صلى الله عليه وسلم.”

Riwayat Ibnu Jarir yang sampai pada Yazid bin Zaid menyebutkan, suatu ketika istri Abu Lahab menebarkan duri-duri ke jalan yang biasa dilalui Nabi SAW. Tidak lama kemudian, turunlah surah al-Lahab, ayat kesatu hingga keempat.[2]

Tambahan ini muncul belakangan setelah asbabun nuzul yang pertama. Ini mengindikasikan bahwa terjadi cap sesat dulu, respon buruk tertuduh adalah pembenaran terhadap cap di awal. Ada juga indikasi turunnya surat ini bukan karena Abu Lahab tapi karena istrinya.

Lalu mana yang benar ? Bisa jadi bukan keduanya. Surat ini bisa jadi bukan membicarakan seorang manusia yang diberi gelar Abu Lahab. Tapi membicarakan sosok manusia dengan perangai yang bergejolak, penuh amarah, emosi tinggi, dan di dukung oleh orang-orang di sekitarnya yang suka menyulut. Bahasa keren Abu Lahab dan ‘istrinya’ adalah Provokator dan buzzernya. Menggoreng sebuah topik, membuat kehebohan, lalu disulut lagi dengan minyak fitnah agar menjadi Trending Topic.

Melakukan tindakan persekusi, menghalangi usaha orang lain, dan segala sifat buruk lainnya yang bisa kita turunkan dari ayat universal ini.

Jika boleh saya terjemahkan secara bebas, saya mengambil pelajaran dari surat Al Masad ini sebagai berikut:
1. Binasalah para Provokator dan kroni-kroninya, benar-benar celakalah mereka
2. Tiada berguna baginya; pencitraan, harta, kekuasaan dan apapun yang mereka usahakan
3. Kelak mereka akan masuk ke dalam kerusuhan (gangguan jiwa) yang bergejolak
4. Begitu pula para pengikut kroni-kroninya, yang menyebarkan berbagai hoax fitnah
5. Mengikat dan memutar fakta yang membuat hidupnya semakin sesak.
Allahu A’lam.

Mengapa di surat al-Lahab isinya adalah vonis masuk neraka terhadap Abu Lahab, padahal Abu Lahab masih hidup ? Bukankah dia masih bisa bertobat sebelum kematiannya ?

Dapatkan promonya klik disini
Dapatkan promonya klik disini

Efek narasi pemaknaan secara tradisi ulama-ulama Zaman dulu –  Terlihat seolah jalan taubat sudah tertutup. Padahal Allah Maha Penerima Taubat.

Kita lihat Efek Narasi Ulama-ulama ahli hadis (menurut ulama-ulama pengikutnya) – klaim asal muasal surat ini adalah sebagai berikut :

Asbabun Nuzul surat Al Lahab diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam shahih-nya. Dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam naik ke bukit Shafa, mengumpulkan orang-orang Quraisy lalu menyeru mereka.

أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَخْبَرْتُكُمْ أَنَّ الْعَدُوَّ يُصَبِّحُكُمْ أَوْ يُمَسِّيكُمْ أَمَا كُنْتُمْ تُصَدِّقُونِى

“Bagaimana pendapat kalian jika aku sampaikan kepada kalian bahwa musuh akan menyerang di pagi hari atau petang hari, apakah kalian percaya?”

Mereka menjawab, “kami percaya.” Lalu Rasulullah mengatakan,

فَإِنِّى نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَىْ عَذَابٍ شَدِيدٍ

“Maka sesungguhnya aku memperingatkan kepada kalian akan datangnya adzab yang keras.”

Tiba-tiba Abu Lahab menyela, “tabbal laka alihaadzaa. Celakalah kamu ini, karena inikah engkau mengumpulkan kami?”

Maka Allah pun menurunkan Surat Al Lahab.

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ

Binasalah kedua tangan Abu lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.. (hingga akhir surat).

Pada asbabun nuzul ini sang istri tidak ikut andil. Tapi Ia tetap kena celaka dalam ayat ke 4 dan 5.

وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ

Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar.

Abu Lahab baru berkata seperti itu langsung turun ayat. Istrinya gak berbuat apa-apa juga dapat vonis serupa. Apa ada yang salah dengan Allah Sang Maha Pengasih dan Penyayang, atau ada yang salah dengan asbabun nuzul ini ?

Belanja online promo Shopee
Belanja online promo Shopee klik disini

Fir’aun lebih dahsyat kejahatannya daripada tindakan Abu lahab di asbabun nuzul tadi. Namun Musa dan Harun berulang kali datang kepadanya untuk mengingatkan. Qarun lebih kaya daripada Abu Lahab, tapi Musa juga hadir beberapa kali sebelum ada keputusan dari Allah. Nuh, Saleh, Ibrahim dan para Rasul lain, mereka berulang kali mengingatkan ke kaumnya sebelum datang ketentuan. Lah ini baru bicara sepotong kalimat langsung dapat celaka.

Apa ada yang salah dengan Allah Sang Maha Pengasih dan Penyayang, atau ada yang salah dengan asbabun nuzul ini ?

Istrinya bahkan tak terlibat di asbabun nuzul, tapi langsung kena hantam. Oleh karena itu untuk justifikasi tentang si istri, dibuatlah asbabun nuzul versi lain yang melibatkan peran si istri.

Al-‘Aufi berkata dari ‘Athiyyah al-Jadali, adh-Dhahak dan Ibnu Zaid, “Istri Abu Lahab menaruh duri di jalan yang dilalui Rasulullah صلى الله عليه وسلم.”

Riwayat Ibnu Jarir yang sampai pada Yazid bin Zaid menyebutkan, suatu ketika istri Abu Lahab menebarkan duri-duri ke jalan yang biasa dilalui Nabi SAW. Tidak lama kemudian, turunlah surah al-Lahab, ayat kesatu hingga keempat.[2]

Tambahan ini muncul belakangan setelah asbabun nuzul yang pertama. Ini mengindikasikan bahwa terjadi cap sesat dulu, respon buruk tertuduh adalah pembenaran terhadap cap di awal. Ada juga indikasi turunnya surat ini bukan karena Abu Lahab tapi karena istrinya.

Lalu mana yang benar ? Bisa jadi bukan keduanya. Surat ini bisa jadi bukan membicarakan seorang manusia yang diberi gelar Abu Lahab. Tapi membicarakan sosok manusia dengan perangai yang bergejolak, penuh amarah, emosi tinggi, dan di dukung oleh orang-orang di sekitarnya yang suka menyulut. Bahasa keren Abu Lahab dan ‘istrinya’ adalah Provokator dan buzzernya. Menggoreng sebuah topik, membuat kehebohan, lalu disulut lagi dengan minyak fitnah agar menjadi Trending Topic.

Melakukan tindakan persekusi, menghalangi usaha orang lain, dan segala sifat buruk lainnya yang bisa kita turunkan dari ayat universal ini.

Jika boleh saya terjemahkan secara bebas, saya mengambil pelajaran dari surat Al Masad ini sebagai berikut:
1. Binasalah para Provokator dan kroni-kroninya, benar-benar celakalah mereka
2. Tiada berguna baginya; pencitraan, harta, kekuasaan dan apapun yang mereka usahakan
3. Kelak mereka akan masuk ke dalam kerusuhan (gangguan jiwa) yang bergejolak
4. Begitu pula para pengikut kroni-kroninya, yang menyebarkan berbagai hoax fitnah
5. Mengikat dan memutar fakta yang membuat hidupnya semakin sesak.
Allahu A’lam. ( bumiarjo1)

PRINT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds