Beranda » SEJARAH » Halaman 6

PITUTUR JAWA , BATU dan TANAH

 Ayosuroboyo | yen sira di beciki liyan ꦪꦺꦤ꧀​ꦱꦶꦫ​ꦢꦶ​ꦧꦼꦕꦶꦏꦶ​ꦭꦶꦪꦤ꧀ iku tulisen ing watu,  ꦲꦶꦏꦸ​ꦠꦸꦭꦶꦱꦼꦤ꧀​ꦲꦶꦁ​ꦮꦠꦸ꧈​ Supaya ora ilang ꦱꦸꦥꦪ​ꦲꦺꦴꦫ​ꦲꦶꦭꦁ lan tansah kelingan.  ꦭꦤ꧀​ꦠꦤ꧀ꦱꦃ​ꦏꦺꦭꦶꦔꦤ꧀꧉​ yen sira gawe kabecikan ꦪꦺꦤ꧀​ꦱꦶꦫ​ꦒꦮꦺ​ꦏꦧꦼꦕꦶꦏꦤ꧀ marang liyan ꦩꦫꦁ​ꦭꦶꦪꦤ꧀ iku tulisen ing lemah ꦲꦶꦏꦸ​ꦠꦸꦭꦶꦱꦼꦤ꧀​ꦲꦶꦁ​ꦊꦩꦃ Supaya enggal ilang ꦱꦸꦥꦪ​ꦲꦺꦁꦒꦭ꧀​ꦲꦶꦭꦁ lan ora kelingan.  ꦭꦤ꧀​ꦲꦺꦴꦫ​ꦏꦺꦭꦶꦔꦤ꧀꧉​ .(jika kamu menerima kebaikan dari orang lain tulislah di batu,supaya tidak pernah hilang dari…

Berita Lain

SEJARAH SUNAN KUNING

 Ave Neohistorian! Ayosuroboyo | Perang Kuning (Geel Orloog) adalah perlawanan aliansi Tionghoa-Jawa melawan VOC. Sebab khusus dari perang ini adalah tindakan VOC yang menyerbu Lasem pada tahun 1679, karena warga Tionghoa di Lasem dianggap menjadi pesaing perdagangan VOC. Ilustrasi Sunan Kuning Pemimpin Lasem, Raden Panji Margono dan sahabatnya, Oei Ing Kiat memutuskan untuk melakukan perlawanan terhadap…

Berita Lain

Korp Wanita Tentara Hindia Belanda Sedang Baris-berbaris. Batavia 19 Maret 1948

Korp wanita tentara Hindia Belanda sedang baris-berbaris. Batavia 19 Maret 1948 Ayosuroboyo | Vrouwenkorps Koninklijk Nederlands Indisch Leger (VK-KNIL) atau korp wanita tentara Hindia Belanda sedang baris-berbaris. Batavia 19 Maret 1948. Korps yang berdiri sejak 5 Maret 1944 hingga 26 Juli 1950. Memiliki 1000 lebih jumlah personil, campuran pribumi dan orang Belanda  Korps wanita KNIL ini…

Berita Lain

SEJARAH YOGYAKARTA

PEMBUBARAN LEGIUN PAKUALAMAN (1892) Ayosuroboyo | Pada 20 Maret 1883 P.A.A. Prabu Suryo Dilogo resmi menyandang gelar Paku Alam V dengan pangkat kolonel. Di samping itu, Paku Alam V juga dianugerahi medali “Ridderkruis van den (Orde van) Nederlandschen Leeuw (Salib Kesatria dari Ordo Singa Belanda)”. Sayangnya, pada 1892 korps bersenjata yang pada 1870 dimekarkan menjadi separo…

Berita Lain

Sejarah Kota Yogyakarta

PEMBUBARAN LEGIUN PAKUALAMAN (1892) Ayosuroboyo | Pada 20 Maret 1883 P.A.A. Prabu Suryo Dilogo resmi menyandang gelar Paku Alam V dengan pangkat kolonel. Di samping itu, Paku Alam V juga dianugerahi medali “Ridderkruis van den (Orde van) Nederlandschen Leeuw (Salib Kesatria dari Ordo Singa Belanda)”. Sayangnya, pada 1892 korps bersenjata yang pada 1870 dimekarkan menjadi separo…

Berita Lain
Banner BlogPartner Backlink.co.id